Pamuji Santoso

Hampir dua dasa warsa  terlewati dengan begitu cepat...kini kami HPT songo papat kembali bersua dalam momen Reuni Akbar HPT Faperta UGM yg digelar pada Sabtu malam tanggal 6 Oktober 2018 di gedung University Club (UC) UGM Bulaksumur Yogyakarta. Alhamdulillah semua dalam keadaan sehat wal'afiat meskipun 2 anggota kami berhalangan hadir... Dalam pertemuan reuni ini, kami juga berkesempatan untuk melepas purna tugas 2 guru besar HPT yaitu Prof. Christanti dan Prof. Bambang Hadisutrisno.. Pin Reuni Akbar HPT '94 HPT'94 : Roosma, Lu'lu', Umi, Tri Joko, Agung, Pamuji. Dua lagi berhalangan hadir Maskuri dan Kusuma. Bareng Dr. Ir. Nugroho Susetya Putra... Dosen pembimbing skripsiku.. Horee kami dpt sepeda... Selfie-selfie bareng Prof. Edhi Martono.. Alhamdulillah beliau masih sehat dan masih seperti yg dulu.. 3 dari 4 perempuan HPT'94.. Salah satu photoboot favorit di ajang reuni akbar... Tertawa le

Selama ini kita telah memahami bahwa organisme autotrof yang mampu menyusun bahan organik melalui proses fotosintesis adalah tumbuhan. Hewan dan manusia hidup secara heterotrof sehingga tidak bisa melakukan proses tersebut. Karena itu hewan dan manusia mengambil bahan organik untuk makanan dari tumbuhan. Tampaknya konsep tersebut tidak berlaku bagi hewan yang termasuk siput laut ( Elysia chlorotica ), karena meskipun termasuk hewan ternyata  dia memiliki klorofil yang bisa digunakan untuk melakukan fotosintesis. Inilah hewan bersel banyak yang mampu berfotosintesis! Lihat foto tersebut. Tubuh siput itu secara alamiah berbentuk mirip lembaran daun dengan permukaan yang lebar. Ini sangat efektif untuk menangkap lebih banyak cahaya yang diperlukan dalam fotosintesis. Sydney Pierce, pakar biologi dari Universitas South Florida di Tampa yang telah mempelajari mahluk unik tersebut selama 20 tahun mengatakan bahwa siput laut ini tinggal di rawa-rawa air asin di New England,

Uraian DR Stephen Carr Leon dalam tesis PhD-nya patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari hasil pengamatannya secara langsung. Setelah berada tiga tahun di Israel saat menjalani housemanship  di beberapa rumah sakit disana, ia melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat digunakan sebagai tema tesisnya: mengapa bangsa Yahudi pintar? Apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Mengapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri? Maka Stephen pun segera mencari data untuk menyusun tesisnya. Untuk Anda ketahui, penyusunan tesis ini memakan waktu hampir 8 tahun. Mayoritas waktu yang lama diperlukan untuk mengumpulkan data-data yang seakurat dan seobyektif mungkin. MENGAPA BANGSA YAHUDI PINTAR ? Di Israel, setelah mengetahui sang ibu mengandung, ia akan sering bernyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami. Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering

Tangerang Selatan, Humas LIPI . Menjelang pergantian tahun 2017 ke 2018, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Fisika mempunyai cara unik untuk menyampaikan ucapan selamat tahun baru. Mengapa unik? Karena LIPI membuat kartu ucapan Selamat Tahun Baru 2018 seukuran virus polio.   Pencipta kartu ucapan ini adalah Tim Peneliti dari  Laboratorium Focused Ion Beam  (FIB), Pusat Penelitian Fiska LIPI. Tepatnya pada Jumat (29/12), kartu itu dirilis dengan ukuran panjang hanya 25 mikrometer (1 mikro= 1/1.000.000 m) atau sebesar virus polio yang merupakan jenis virus dengan ukuran terkecil. Pembuatan kartu ucapan ini menandai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai para peneliti anak bangsa.   Metode yang digunakan dalam pembuatan kartu ucapan ini yakni melakukan proses ukiran ( engraving ) diatas material wafer silikon dengan memanfaatkan energi yang dihasilkan dari tembakan ion galium yang difokuskan. Alat yang digunakan yaitu Dual Beam FIB. Saa